Mengapa Hidup Benar?

Rangkuman Khotbah

Pembicara: Riefyan Adhi
Pencatat Khotbah: Dannella ’21
Penulis Rangkuman: Michael ’21

Mengapa Hidup Benar? (Yakobus 2:14-20)

Yakobus mengangkat bahasan mengenai iman dan perbuatan. Kitab Yakobus pada Alkitab sendiri ditulis oleh Yakobus, saudara Yesus. Yakobus merupakan orang yang sebelumnya tidak percaya kepada Yesus. Pada akhirnya, ia berpengaruh besar dalam gereja mula-mula. Surat Yakobus ini ditujukan pada dua belas suku di perantauan yang mengalami berbagai masalah, baik internal maupun eksternal. Masalah-masalah yang dihadapi kedua belas suku ini, antara lain:

  • Jemaat mengalami berbagai-bagai pencobaan (Yakobus 1:2, 12, 13)
  • Ada kesenjangan antara jemaat yang kaya dan miskin (Yakobus 1: 9-11)
  • Jemaat-jemaat yang jatuh dalam pencobaan menyalahkan Allah walaupun tidak satu pun dari hal tersebut merupakan kesalahan Allah (Yakobus 1: 13-18)
  • Jemaat hidup dalam amarah (Yakobus 1:20)
  • Banyak mengetahui Firman Allah tetapi tidak melakukan. Ada gap antara knowing dan doing. Mengetahui Firman Allah tidak semerta-merta dilakukan. (Yakobus 1:22-25)
  • Tidak mengekang lidah (Yakobus 1:26)
  • Melakukan banyak hal jahat dan kotor (Yakobus 1:21)
  • Bersahabat dengan dunia (Yakobus 4:4)

Jemaat-jemaat dalam perantauan tidak hidup dengan benar dan memiliki banyak permasalahan. Kita hidup dengan benar tidak hanya untuk mendapat balasan atau dampak eksternal. Terdapat hal mendasar dan esensial berkaitan dengan mengapa kita harus hidup benar.

Dalam Yakobus 2:14, Yakobus mempertanyakan keimanan. Apa guna dari memiliki iman jika iman tidak disertai perbuatan? Apakah “hanya” iman saja dapat menyelamatkan?

Mengapa Orang Kristen Harus Hidup Benar?

Pertanyaan ini dapat dijawab dalam tiga poin utama terkait dengan keimanan, yaitu:

  1. Jemaat mengalami berbagai-bagai pencobaan (Yakobus 1:2, 12, 13)
  2. Ada kesenjangan antara jemaat yang kaya dan miskin (Yakobus 1: 9-11)
  3. Jemaat-jemaat yang jatuh dalam pencobaan menyalahkan Allah walaupun tidak satu pun dari hal tersebut merupakan kesalahan Allah (Yakobus 1: 13-18)
  4. Jemaat hidup dalam amarah (Yakobus 1:20)
  5. Banyak mengetahui Firman Allah tetapi tidak melakukan. Ada gap antara knowing dan doing. Mengetahui Firman Allah tidak semerta-merta dilakukan. (Yakobus 1:22-25)
  6. Tidak mengekang lidah (Yakobus 1:26)
  7. Melakukan banyak hal jahat dan kotor (Yakobus 1:21)
  8. Bersahabat dengan dunia (Yakobus 4:4)

Iman Disertai Hidup Benar

Kehidupan yang benar dan iman dapat diilustrasikan seperti pohon. Kehidupan pohon dapat dilihat melalui akarnya. Artinya, iman yang menjadi akar bagi kita untuk hidup dalam Kristus. Akan tetapi, untuk menunjukkan hasil yang concrete dan jelas, terlihat dari buahnya. Artinya, perbuatan dan hidup benar kita sebagai buah tersebut. Tanpa hidup benar, kita hanya pohon yang tidak berbuah. Iman yang sejati didemonstrasikan dengan kehidupan yang benar. Iman tanpa hidup benar menurut Yakobus adalah iman yang tidak menyelamatkan (2:14), iman yang mati (2:17), dan iman yang dimiliki Iblis (2:19).

Contoh dalam Alkitab mengenai iman disertai hidup benar adalah ketika Abraham rela mengorbankan Ishak untuk menjadi persembahan. Walaupun Ishak merupakan anak yang ditunggu-tunggu, Abraham tetap menunjukkan kepercayaannya kepada Tuhan (Ibrani 11:9). Selain itu, kisah Rahab menyelamatkan pengintai juga merupakan contoh hidup benar oleh Rahab. Ia tetap berani bertindak sesuai kehendak Tuhan walau dalam keadaan terancam atau sedang perang. Perbuatan-perbuatan ini hanya dapat lahir dari iman yang benar.

Lantas, apakah iman tidak cukup untuk menyelamatkan kita? Apakah ini bertentangan dengan ajaran Tuhan atau sola fide? Hadirnya perbuatan bukan untuk membentrokkan paham ini. Akan tetapi, demonstrasi iman secara natural seharusnya menghasilkan perubahan perbuatan menjadi lebih baik. Perbuatan yang benar bukan requirementatau syarat, tapi sebagai signatau tanda atas keselamatan yang telah kita dapatkan atas kasih karunia Tuhan, bukan atas kemampuan kita sendiri. Paul Washer, seorang penginjil, juga berkata bahwa apa yang dikatakan Paulus mengenai iman (bahwa kita diselamatkan oleh karena iman) dan apa yang disampaikan oleh Yakobus tidak berkontradiksi. Paul Washer berkata bahwa iman merupakan cause atau sebab dari keselamatan kita sedangkan perbuatan atau hidup benar merupakan result atau hasil dari keselamatan yang diberi pada kita.

Penutup dan Aplikasi

Pemberitaan Firman Allah pada kita bukan hanya sekadar pengajaran, melainkan juga semua itu harus kita respons. Kepercayaan dengan iman artinya memberikan hati kita sepenuhnya sebagai tempat mengerti dengan pikiran, merespons atau menerima dengan perasaan, dan mengambil tindakan berdasarkan kemauan. Kita harus bisa menyerahkan 100% dari hidup kita, menerima Tuhan, dan terdorong untuk hidup benar.

Walaupun kita masih jatuh bangun dan sering gagal dalam menjalankan hidup benar, kita dapat melakukan berbagai hal agar bertumbuh dalam kehidupan yang benar, yaitu:

  • Secara sadar, minta Tuhan dan Roh Kudus pimpin dalam setiap kegiatan kita di mana pun kita berada, di jalan, di kampus, dan lain-lain karena kita dapat melakukan apa pun jika sendirian.
  • Bersekutu dan bertumbuh bersama karena sulit untuk tumbuh sendiri. Hal ini bisa dilakukan bersama PMK, gereja, atau persekutuan lain.
  • Secara disiplin, ambil waktu untuk baca Firman Allah.
  • Berdoa
  • Membagikan kasih Kristus baik secara perkataan maupun perbuatan. Hal ini yang bisa membuat kita tetap bertumbuh.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *