Sains dan Tuhan

Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.

Roma 1:20

Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Ibrani 11:3

Rangkuman Khotbah

Pembicara:  Engly Ndaomanu
Pencatat Khotbah: Andre’21
Penulis Rangkuman: Alina‘20

Manusia tidak dapat memahami Allah. Salah satu cara manusia mengenal Allah adalah melalui ciptaan-Nya. Melalui iman, manusia dapat mengerti tentang hal ini. Oleh karena itu, jangan memutarbalikkan keduanya menjadi berusaha mengerti supaya bisa beriman.

Sains mempelajari berbagai fenomena yang terjadi di dunia ini. Aristoteles berkata bahwa sains mengenai suatu benda hanya dapat muncul jika benda tersebut diketahui atau dikenali. Banyak teori baru yang muncul dalam sains karena ilmu pengetahuan akan berkembang terus-menerus. Penyangkalan maupun penolakan suatu teori akan menghasilkan teori baru pada  masa mendatang.

Apakah sains dan Tuhan tidak sejalan? Ayub 9:8, Daniel 4:10, dan Zakharia 9:10 merupakan ayat-ayat yang sering diperdebatkan untuk menjadi alasan timbulnya pernyataan bahwa orang Kristen memahami hal yang salah. Salah satu peristiwa dalam sejarah yang paling diingat adalah Galileo Galilei dan Copernicus “versus” gereja. Peristiwa tersebut disebabkan oleh perdebatan mengenai pusat sistem tata surya. Akan tetapi, sesungguhnya paham dan perdebatan ini tidak memiliki keterkaitan dengan gereja. Hal tersebut terjadi karena banyak pemimpin gereja pada masa itu menganut paham Aristoteles sehingga memiliki pemahaman yang berbeda dengan Galileo Galilei dan Copernicus yang menganut paham Copernican. Galileo Galilei dan Copernicus juga tidak menyerang gereja karena hal itu, tetapi mereka menentang paham Aristoteles. 

Sains dan Alkitab bukan dua hal yang saling bertentangan. Akan tetapi, kita harus dapat melihat keduanya dengan sudut pandang berbeda sehingga kita dapat menyadari bahwa keduanya saling melengkapi. Jadi, bagaimana orang Kristen harus menyikapi hal ini? Kejadian 1:26-28, Mazmur 19:2, Roma 1:20, dan Ibrani 11:3 adalah jawaban dari pertanyaan ini. Kita harus mampu melihat sains dan Alkitab saling melengkapi dengan sudut pandang yang berbeda dan kita tidak dapat memperdebatkan hal tersebut. Allah yang menciptakan alam semesta sama dengan Allah yang menyelamatkan kita dari dosa kita. Oleh karena itu, kita tidak perlu lagi untuk memperdebatkan apakah sains dan Tuhan itu bertentangan atau sejalan karena kita harus melihat kedua hal ini dari perspektif yang berbeda. [ALS]


Tayangan Ulang Khotbah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *