Kristologi: Mengulik Sejarah dan Pribadi Yesus Kristus

Rangkuman Khotbah

Pembicara: Chandra Koewoso
Pencatat Khotbah: Dannella’21
Penulis Rangkuman: Michael’21

Kristologi menjelaskan makna keberadaan Yesus. Dalam Kristologi, sejarah dan pribadi Yesus yang sebenarnya akan diketahui lebih dalam.

Dalam lagu “Kulihat Bintang Ciptaan-Nya”, terdapat lirik yang bisa diartikan mengenai keberadaan Yesus. Di awal lagu, penulis menyatakan kebingungan dengan berkata “Walau Dia mengatur alam, apa artinya?” dan “Datang membebaskan manusia, apa artinya?” Apa arti merayakan kedatangan kelahiran-Nya? Namun, dalam penggalan lirik selanjutnya, penulis sadar bahwa Ia bukan Tuhan yang mengabaikan, Ia adalah Allah Imanuel, Ia selalu menemani dan menjaga setelah ia merasakan langsung hadirat Tuhan (“Akhirnya, ku bertemu Tuhan”).

Dalam novel Da Vinci Code, sedikit disinggung mengenai keberadaan Yesus. Akan tetapi, novel ini menimbulkan kontroversi. Banyak komplain yang muncul mengenai isi novel ini. Mengapa menjadi kontroversi? Karena novel ini memiliki banyak spekulasi yang menyerang inti kekristenan atau sejarah gereja yang dipercayai. Contohnya, piala suci atau cawan suci adalah gambaran garis keturunan yang muncul karena ikatan pernikahan Yesus dan Maria Magdalena.

2 Timotius 2:8
Dalam ayat ini, ditekankan bahwa Yesus Kristus adalah yang telah bangkit dari antara orang mati. Ia adalah yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud dan terdapat dalam Injil. Paulus mengingatkan, kita tidak hanya memberitakan tentang kebangkitan dan kematian-Nya, tetapi juga kelahiran-Nya.

Terdapat 3 pokok/inti bahasan mengenai siapa Yesus, yaitu:

  1. Siapakah Yesus sebelum kelahiran-Nya? (Ibrani 1:1-4)
    Dalam Ibrani 1:1, dituliskan pada Perjanjian Lama, Allah berbicara kepada umat-Nya melalui perantaraan nabi-nabi. Dalam ayat 2 dapat diketahui saat zaman akhir, Ia berbicara melalui perantaraan anak-Nya.

    Siapakah Yesus itu? Ia adalah Yesus yang berhak menerima segala yang ada, Allah yang telah menjadikan alam semesta. Ia lebih tinggi dari siapa pun. Allah yang tidak terikat oleh waktu.Sebelum apa pun terjadi, Ia sudah ada dan sudah berhak. Yesus bukan setengah Allah danbukan setengah dewa. Yesus adalah Allah. Ia sekaligus juga manusia. Ia bukan yang dikatakan punya Ilahi. Akan tetapi, Ialah yang Ilahi. Yesus adalah wujud Allah. Ia yang menopang segala sesuatu dari Firman-Nya. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat. Ia adalah Yesus, nama di atas segala nama, nama Yesus jauh lebih indah dan besar dari segala apa pun.

    Yesus adalah Tuhan yang tidak pernah berhenti berbicara kepada umat-Nya, bahkan kepada kita yang sombong. Dengan berbagai cara, Ia berupaya membangun rekonsiliasi dengan manusia.

    Mata yang Tuhan ciptakan bukan untuk melihat Ia, tetapi menikmati ciptaan-Nya saat ini. Untuk percaya bahwa Allah itu ada, bukan perlu bukti, tetapi butuh penundukan diri dan kerendahan hati. Ia adalah Firman yang menjadi manusia dan penuh dengan kemuliaan dan kasih karunia (Yohanes 1:1; 14)

  2. Siapakah Yesus saat kelahiran-Nya? (Lukas 1: 26-37)
    Yesus bukan anak yang dilahirkan karena hubungan laki-laki dan perempuan. Ia lahir dari seorang perawan bernama Maria. Ia dikandung atas karunia Roh Kudus. Yesus adalah Anak yang kudus, Anak Allah. Bagi manusia ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil. Hal ini telah dinubuatkan dalam Yesaya 7:14. Inilah yang disebut dengan inkarnasi Yesus.

    Inkarnasi Yesus, Allah menjadi manusia bukan proses yang biasa. Ini adalah proses yang tidak biasa, ada di luar akal budi manusia. Namun, ini semua mungkin bagi Yesus karena proses ini hanya terjadi dalam kedaulatan Allah. Ia adalah Yesus yang lahir dalam sejarah kehidupan kita. Ia bukan hanya Allah yang imanen, melainkan juga Allah yang transenden. Kita tidak akan mengerti arti dari kelahiran Yesus sampai kita mengizinkan kelahiran Yesus juga menjadi kelahiran baru hidup kita.

    Kelahiran-Nya sangat sederhana di kota kecil Betlehem, bukan di tengah kemegahan istana. Allah mau menyatakan bahwa kedatangan-Nya yang pertama berbeda dengan kedatangan-Nya yang kedua. Pada hari kiamat, Ia akan datang kedua kalinya sebagai Raja di atas segala Raja. Kedatangan-Nya yang pertama menyatakan diri-Nya sebagai The Servant King. Ia adalah Allah yang tidak terbatas, tetapi datang ke dunia dan menghambakan diri-Nya menjadi terbatas dalam alam ciptaan-Nya. Konsep humble atau kerendahan hati ini harus dimiliki oleh kita. Betlehem merupakan yang terkecil di antara kaum Yehuda, namun dari kota itu bangkit seorang yang memerintah Israel, yang permulaannya telah ada sejak dahulu kala. Artinya, Yesus memang sudah ada sejak purbakala, tetapi keberadaan Yesus tidak berhenti di sana. Kelahiran Yesus, proses inkarnasi, merupakan bukti bahwa Ia sungguh ada (Mikha 5:1)

  3. Siapakah Yesus setelah kematian dan kebangkitan-Nya? (1 Korintus 15: 1-6)
    Dalam 1 Korintus 15:1-6, Paulus hendak mengingatkan umat Kristiani mengenai Injil. Injil yang melaluinya kamu diselamatkan. Injil yang sangat penting dan berpondasikan iman kepada Kristus. Kristus yang telah mati, dikubur, bangkit, dan telah menampakkan diri sesuai Kitab Suci. Rasul Paulus mengingatkan, kalau kita tidak berfokus pada Injil, pada kelahiran, kematian, dan kebangkitan Kristus, Injil itu bukanlah Injil yang olehnya kita dapat diselamatkan.

    Injil bukan sekadar sejarah yang dibaca. Injil merupakan keselamatan bagi kita. Injil merupakan bukti bahwa Ia telah lahir dan dikuburkan. Ia bangkit dan menampakkan diri kepada banyak orang. Ia tidak hanya lahir, tetapi juga mati. Ia tidak hanya mati, tetapi juga bangkit. Kubur kosong membuktikan bahwa Ia hidup. Ia telah menebus seluruh dosa kita. Darah-Nya menyucikan kita. Kebangkitan-Nya memberikan pengharapan kepada kita bahwa kita telah diselamatkan. Kita menyembah Tuhan yang hidup, sebab kalau kita menyembah Tuhan yang mati, Ia bukanlah Tuhan yang membawa kemenangan dan kebangkitan kepada kita.

    Siapakah Yesus? Yesus telah dinubuatkan akan datang. Bahkan sebelum dinubuatkan, Ia sudah ada sebelum yang ada itu ada. Ia sudah lahir di Kota Betlehem. Setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah akan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Dalam 1 Yohanes 5:11-12, ditekankan bahwa hidup hanya ada dalam Yesus dan kita tidak akan hidup jika tidak hidup Bersama Yesus.

    Roma 6:23
    Hidup kekal ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Ada sebuah relasi personal antara Tuhan dan kita, sejarah dalam hidup kita, Raja kita, pengharapan kita.

    “Christ is either Lord of all, or He is not Lord at all,” oleh Hudson Taylor. Kita harus percaya Kristus Yesus sebagai Tuhan atas hidup kita. Yesus Kristus adalah Tuhan atau kita sama sekali tidak menjadikan Ia siapa-siapa dalam hidup kita. Tidak ada Kristen yang setengah-setengah, yang ada adalah kekristenan yang penuh. Kita harus sungguh-sungguh menganggap Yesus adalah Tuhan Allah yang berkuasa atas kita.

    Filipi 2: 5-11
    Kiranya setiap umat-Nya menaruh pikiran dan hidup dalam Yesus. Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai milik-Nya, tetapi mengosongkan diri-Nya dan menjadi hamba, sama dengan manusia. Ia merendahkan diri-Nya dan mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia, supaya setiap yang di langit dan bumi bertekuk lutut dan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan

Tayangan Ulang Khotbah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *