Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
–Ulangan 6:6-7–
Apa sih pemuridan? Naon Eta? Beberapa dari kita ada yang mengetahui, namun tidak sedikit juga yang masih belum paham arti sebenarnya hal ini. Pemuridan bukan sekadar kata, bukan juga suatu hal yang, sebenarnya, dapat dijelaskan dalam kata-kata. Pemuridan harus dialami sendiri. Namun, untuk lebih mengenal apakah pemuridan itu, berikut ini adalah sedikit penjelasannya.
Pemuridan adalah suatu proses pembentukan oleh Kristus sendiri melalui pelayan-Nya di dunia untuk menjadikan seorang pengikut Kristus menjadi serupa seperti-Nya dengan hidup berkenan sesuai kehendak-Nya. Ini merupakan suatu proses yang menyenangkan sekaligus menyakitkan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan dominasi dosa yang telah melingkupi hidup kita masing-masing tidak dapat dipungkiri masih menjadi godaan yang sulit dilawan. Tuhan Yesus sendiri memerintahkan kita untuk melakukan pemuridan dan bertekun di dalamnya. Tuhan Yesus sendiri melakukannya bersama keduabelas murid yang berimplikasi kepada lingkup pemuridan yang semakin besar. Betapa pentingnya pemuridan itu di tengah kehidupan saat ini yang dihadapkan kepada begitu banyak persimpangan yang dapat menjauhkan diri kita dari Tuhan. Maka dari itu, dari ayat yang melandasi pembahasan ini ditekankan bahwa inti pemuridan adalah mengingatkan hal-hal yang terkesan sepele berulang kali hingga hal itu menjadi rema dan mengakar kuat dalam benak, terlebih lagi seluruh eksistensi seseorang.
Betapa bodohnya apabila ada seorangpun yang menolak untuk melakukan perintah Tuhan ini ketika ia telah mengetahui hal tersebut. Alasan untuk menolak hal ini tak akan berhingga, karena inilah siasat iblis untuk menjauhkan pengikut-pengikut Kristus kepada kehendak Bapa yang menginginkan anak-anak-Nya mencapai kesempurnaan melalui pemuridan masing-masing. Iblis akan sangat gembira bila melihat anak-anak Tuhan menjauhkan diri dari pemuridan dengan alasan-alasan yang konyol. Ya! Konyol! Mengapa demikian? Banyak ayat dalam alkitab yang mengarahkan seseorang untuk dimuridkan, tidak peduli bagaimana caranya, namun yang paling penting ialah agar seseorang yang dimuridkan dapat menuju jalan yang benar untuk menyerupai Yesus, yang sempurna, dan dapat memuridkan lagi agar makin banyak orang yang ditransformasi hidupnya sehingga amanat agung tergenapi. Selain menggenapi amanat agung, hal ini memiliki konsekuensi yang baik bagi setiap orang yang dimuridkan. Para murid akan diperlengkapi untuk siap berperang melawan kuasa iblis yang terus mengintai setiap saat. Hal ini bukanlah ilusi belaka, iblis selalu mengintai, siap menjebak dan melumpuhkan setiap pengikut Kristus yang lengah dan tidak mempersiapkan diri.
Mungkin hal ini terkesan hiperbola. Namun, hal ini memang sering menjadi pergumulan orang-orang percaya dewasa ini. Kiranya hal ini dapat direfleksikan oleh tiap pribadi siang dan malam agar dirinya dengan rendah hati mau dimuridkan dan dapat merasakan transformasi seperti yang telah para pemurid alami selama mereka dimuridkan. Rasakan kasih Tuhan melalui pemuridan hingga engkau dapat makin serupa dengan-Nya. Sola gracia. (als)